Selasa, 04 November 2014

Perjalanan ke pulau seribu



Sebelum kita memulai mengurus suatu perjalanan ke pulau atau pantai, pertama2, kita harus menentukan terlebih dahulu lokasi tujuan wisata yang akan kita kunjungi dan nikmati. Untuk sharing session kali ini, saya akan mencontohkan untuk mengurus trip sendiri ke Pulau Pramuka di Kepulauan Seribu (Thousand Island) untuk perjalanan selama 2 hari 1 malam di akhir pekan.

Kenapa pulau Pramuka ? Karena pulau Pramuka merupakan pusat administrasi dan pemerintahan Kabupaten Administratif Kepulauan Seribu, sehingga apabila kita ingin berkunjung ke pulau2 yang berada di sekitar Kepulauan seribu, pulau Pramuka adalah pulau transit umum tempat para flashpacker menginap. Ok, berarti langkah paling awal untuk mengurus suatu perjalanan sudah kita tentukan, yaitu pulau Pramuka.

Owkay, setelah mengetahui lokasi tujuan wisata, buatlah beberapa persiapan seperti dibawah ini :

1. Penginapan
2. Transportasi (angkot, kapal ojek & kapal ojek untuk Island Hopping)
3. Itinerary / Run Down Program / Rencana Perjalanan
4. Makanan & Minuman / F & B
5. Asuransi perjalanan
6. Perkiraan Biaya
7. Ajakan Trip
8. Registrasi dan pembayaran
9. Data2 Peserta
10. Barang2 yang perlu dibawa, do and don’t
11. Perkenalan, Permainan
12. Penutup
13. Ucapan terima kasih, CD burning day, Facebook

Mari kita bahas satu persatu

1. Penginapan

Di Pulau Pramuka terdapat berbagai jenis penginapan, mulai dari penginapan yang sejenis kamar hotel, pakai AC ataupun yang hanya pakai kipas angin dengan kamar mandi yang terletak di dalam/luar kamar, atau malah penginapan yang merupakan home stay atau rumah penduduk yang disewakan selama akhir pekan, yang biasanya terdiri dari satu rumah dengan beberapa kamar dan ruang tamu yang cukup luas.

Harga penginapan yang disewa di pulau pramuka itu beragam, harga untuk satu kamar sejenis villa dengan fasilitas AC/Non AC dengan kamar mandi dalam, harganya yang ditawarkan mulai dari Rp 350,000/malam Rp 450,000/malam (1 kamar bisa sharing 3 orang per kamar). Sedangkan untuk sewa penginapan home stay, Rp 400,000 - Rp 500,000/malam (sharing 15 orang disatu rumah).

Saya pribadi lebih suka menginap disebuah rumah penduduk yang bisa mengakomodasi 15 orang di satu rumah, karena kekeluargaan nya lebih terasa. Selain bisa silaturahmi, ngobrol2, bermain games, kita bisa lebih mengenal satu dengan lainnya. Tapi kadang2 ada saat2 dimana saya juga ingin relaxinhg, privasi dan ngak pingin diganggu. Nah, untuk waktu2 seperti ini, saya menyewa penginapan dimana 1 kamar hanya bisa dipakai untuk 2 atau 3 orang maksimal.

Untuk yang cari pengalaman yang berbeda, biasanya ada backpacker/flashpacker yang akan lebih menyukai menginap dengan tenda atau berkemah, yang lebih popular dengan istilah “camping”, tentunya dengan mengandalkan tenda dan peralatan kemping. Mereka biasanya pada menginap di Pulau Semak Daun, sekitar 30 menit dari Pulau Pramuka atau di pulau2 disekitar Kepulauan Seribu. Sedangkan untuk yang mencari kenyamanan, mereka akan memilih untuk tidur di vila2 atau rumah2 penduduk yang disewakan untuk menginap. So, choose your own preference.

Ada beberapa kekurangan dan kelebihan masing2. Untuk yang senang berkemah, selain harus punya peralatan kemping, perlengkapan masaknya beserta bahan2 yang akan dimasaknya, otomatis harus mau bekerja sama untuk membangun tenda dan tidak semua orang bisa memasang tenda dengan baik dan benar. Selain memasang tenda, tentu saja kita harus memasak sendiri untuk makanan dan minuman kita selama berkemah. Di Pulau Semak Daun ada sedikit penduduk yang tinggal disana dan bisa membantu koordinasi dan ijin menginap disana. Tapi jangan sedih, di banyak tempat penyewaan alat2 berkemah, kita bisa minta diajarin kok, gimana cara nya membangun sebuah tenda, kalo nggak percaya, langsung aja dateng ke Saung Goa, penyewaan tenda di Ciputat langganan saya. Selain bisa meminjam alat2 berkemah yang komplit (lengkap dengan trangia, senter, lampu petromax dll dsb), mereka suka ngasih teh botol gratissss ! dan yang nongkrong disana ganteng2 bo, anak2 gunung gitu deh, cateeett !

Ada lagi backpacker/flashpacker yang nggak mau rugi, yang kalo berkunjung di suatu pulau/pantai tidak mau bersusah2 menyewa kamar/rumah/mendirikan tenda. Mereka akan merasa cukup nyaman untuk tidur dengan memakai sleeping bag saja di area terbuka, seperti tidur di mesjid/sekolah/lapangan/dermaga. Akan tetapi saya sama sekali tidak merekomendasikan kalian untuk melakukan hal yang sama ya, selain banyak nyamuk, keamanan tidak bisa terjamin karena itu tempat umum, tidak ada lemari penyimpanan untuk meletakkan ransel/barang2 bawaan, dan kadang2 diusir oleh penduduk setempat karena tempat2 tersebut bukan lah tempat yang pantas untuk tidur atau menginap. Kadang2 teman saya yang punya hobby olah adrenalin yang sering main ke Pulau melakukan hal itu, tidur dimana aja dengan sleeping bag andalannya, tapi jarang ada yang berani ngusir dia karena tampangnya yang “preman banget”, secara dia itu tinggi besar dengan kumis jenggot dan bulu dimana2. (kenapa saya malah ngebayangin manusia sejenis Ridho Roma ya, kagak ada sangar2nya, yang ada malah gemes pengen nyubit. Oh Ridhoooo!). Sekali lagi, menginap dengan cara tidur dimana aja dengan sleeping bag sangat tidak disarankan ya, kecuali apabila tempat itu menyediakan lokasi untuk berkemah atau tidur dengan sleeping bag, so please take this option out of your list .

Kalo menginap di penginapan sejenis Villa atau kamar hotel, harganya lumayan mahal tapi jangan khawatir, harga tersebut bisa di sawer alias dibayar secara patungan beramai2 karena kalo di penginapan seperti Villa Dermaga misalnya, kita bisa sharing kamar bertiga karena 1 kamar biasanya muat untuk 3 orang, dan kalo tambah extra bed lagi (dan bayar extra) bisa muat buat untuk 4 orang di satu kamar, tempat tidurnya besar, kasurnya empuk, ada AC dan kamar mandi di masing2 kamar.

Lain hal nya di Villa Delima. Biarpun 1 kamar memang kapasitasnya untuk 4 orang karena kamarnya emang luas, akan tetapi tidak ada tempat tidur jadi kasurnya digelar di bawah aja dan kasur yang disediakan sebenarnya hanya buat 2 orang saja. Kalo di akal2in, kasurnya bisa dan boleh sih di sharing buat ber 4, tapi tidurnya jadinya rusuh dan sempit, trus kasur nya keras dan per/besi kasurnya nya kalo kena tulang punggung amat tidak nyaman. Tapi enaknya disini ada AC nya, dan kamar mandi didalam kamar masing2.

Tapi salah satu keuntungan nginep di villa2 tersebut adalah, selain tempatnya bagus dan bersih, makan nya bisa disediakan (sarapan pagi atau makan siang/makan malam), jadi ngak perlu pusing dan ribet ngurus makanan dan makanan nya banyak banget variasi nya, rasa masakan nya juga enak dan sedap dan lokasi penginapan nya dekat dengan dermaga dengan banyak warung2 dan abang jualan makanan di sekitar.

Sedangkan kalo kita menginap dirumah penduduk, biasanya satu rumah yang besar itu menyediakan 2 atau 3 kamar besar yang kosong, jadi 15 orang tersebut dibagi aja per kamar nya berapa orang, lalu sisanya bisa tidur diruang tamu. Biasanya kamar yang dipakai AC cuman 1, yang lainnya non AC.

Enaknya nginep dirumah penduduk adalah, selain harganya murah (1 rumah harganya biasanya Rp 400,000 – Rp 500,000/malam dan biaya nya bisa dibagi rata ke 15 orang), kita bisa berkumpul bersama dan kekeluargaan nya dapet banget. Selain bisa silaturahmi, ngobrol2, bermain games, kita bisa lebih mengenal satu peserta dengan lainnya. Tapi yang nggak enak, selain panas (karena mungkin tidak semua kamar ada AC dan blom tentu disediakan kipas angin), kamar mandi nya biasanya cuman disediakan 2 buah per rumah, sehingga kebayang dong, kalo pagi2 15 orang pengen mandi atau melakukan aktifitas ”rutin” pagi2, harus rebutan dan antri ke toilet. Trus blom lagi yang antri mau nge charge baterei HP atau baterei kamera karena biasanya semua orang jadi egois dan masing2 pengen nge charge duluan dan masing2 alat elektronik tersebut kan nge charge nya 1 jam-an, sehingga kadang2 bisa membuat suasana antrian jadi ngak nyaman.

Ok, berdasarkan informasi diatas, tentukan penginapan jenis mana yang kamu inginkan.


Tips :

- Bila menginap di rumah penduduk, jangan lupa membawa kabel terminal/kabel extention yang bisa di share sehingga beberapa orang bisa nge charge alat2 elektronik mereka pada saat yang bersamaan.

- Idealnya, penginapan di booking 2 mingu sebelumnya, dan di konfirmasi ulang 1 minggu dan 2 hari menjelang berangkat ya!

PILIHAN TRANSPORTASI DARI ANCOL MARINA

- Kapal Cepat (Speed boat)

Kapal cepat atau speed boat yang menuju Pulau Pramuka ini berangkatnya dari Pantai Marina Ancol, namanya Kapal Kerapu dan Kapal Lumba2. KM Lumba-lumba (2 Unit, kapasitas 50 org) dan KM Kerapu (6 Unit, kapasitas 25 org). Kapal2 tersebut sudah berfungsi mulai dari tahun 2007, tapi sempet mecet proyeknya dan terhenti sama sekali pengoperasian nya, hingga akhirnya pada tahun 2010 ini dihidupkan kembali. Biaya sekali berangkat nya dari Rp 25,800 – Rp 32,000 tergantung lintasan.

Tidak seperti kapal ojek di muara Angke yang bisa beli tiket ditempat dan kalo kehabisan tiket bisa tunggu kapal berikutnya, kapal cepat ini harus membeli disana juga tanpa bisa pesan terlebih dahulu sebelumnya, sehingga kalo tiketnya habis, kita tidak bisa berangkat pada saat itu juga, harus naik hari berikutnya. Loket pembelian tiket buka pada pukul 06.30 pagi (tapi sangat disarankan untuk berada disana pada pukul 06.00 pagi dikarenakan banyak nya peminat),

Jadwal kapal cepat ini berangkat dari Marina jam 08.00 pagi setiap harinya, berangkat dari Dermaga 21, dan kembali jam 14.00 sore.

Rute kapal Kerapu ini juga tidak seperti kapal ojek yang langsung berangkat nggak mampir2, tapi rutenya lebih muter2. Kapal cepat Kerapu dan Lumba2 ini mempunyai 5 lintasan tetap :

Lintasan I : KM Lumba-lumba
Rute : Marina - Pulau Untung Jawa - Pulau Pramuka - Pulau Kelapa PP

Lintasan II : KM Kerapu
Rute : Marina - Pulau Untung Jawa - Pulau Pramuka -P ulau Kelapa (PP)

Lintasan III : KM Kerapu
Rute : Marina - Pulau Untung Jawa - Pulau Lancang - Pulau Payung - Pulau Tidung
(PP).

Lintasan IV : KM Kerapu
Rute : Marina - Pulau Untung Jawa - Pulau Lancang - Pulau Pari - Pulau Pramuka
(PP)

Lintasan V : KM Kerapu
Rute : Marina - Pulau
Untung Jawa - Pulau Pari - Pulau Pramuka - Pulau Kelapa (PP).


Marina Ancol 640-1140
Ibu Rika 0812-81740994


Note, Tips & Lesson Learnt :

- Ada banyak kapal yang merapat di pelabuhan Muara Angke yang rute nya hanya ke Pulau Pramuka, tapi ada juga beberapa kapal yang menuju ke Pulau Tidung, Pulau Panggang, Pulau Karya, Pulau Untung Jawa, dll dsb, jadi pastikan kita tidak naik kapal yang salah.

- Lalu secara jadwal berangkat kapalnya menunggu penuh nya kapal, sebaiknya jam 06.15 – 06.30 pagi kamu sudah stand by di Muara Angke karena kadang2 apalagi di musim liburan atau akhir pekan) kapalnya berangkat jam 06.30 atau sepenuhnya penumpang yang artinya kalo udah penuh kapalnya langsung berangkat, nggak perduli bahwa beberapa teman kita masih blom dateng dan akan ketinggalan kapal.

- Biasanya kalo musim liburan atau di akhir pekan, selain penduduk kepulauan Seribu, akan ada banyak sekali rombongan2 milis2 traveling yang akan berangkat ke Pulau sehingga di pelabuhan Muara Angke akan ramai sekali , jadi ada kemungkinan akan rebutan dengan orang2 yang akan menuju Pulau Pramuka. Jadi begitu kapal yang menuju Pulau Pramuka datang atau sudah stand by di pinggir pelabuhan, langsung aja naik, cari posisi duduk senyaman2nya, make yourself feel comfortable, duduknya jangan tergantung teman atau tergantung sama orang lain, cari aja kenyamanan sendiri, karena perjalanan akan memakan waktu sekitar 2,5 jam sampa 3 jam paling lama.

- Kalo kita beruntung, kita akan dapet kapal ojek yang ada tutup terpalnya, kalo lagi sial, bisa2 kita duduk di kapal ojek yang tanpa ada tutup terpalnya dan akan terbakar matahari. Kalau masih pagi sih nggak apa2 ya, berjemur dibawah terik matahari, matahari nya masih sehat kok, tapi kalo siang jangan deh, daripada nanti kena kanker kulit siang2 terpanggang di kapal.

- Kadang kita juga akan 1 kapal dengan motor, dengan kambing, dengan sayur mayur, dengan matras tempat tidur atau barang2 belanjaan lainnya karena ingat, kapal ojek ini merupakan transportasi umum penduduk yang tinggal di sekitar kepulaun seribu untuk berbelanja harian, bulan etc etc.

Sewa kapal motor pribadi buat island hopping selama di Kepulauan Seribu

Seperti hal nya penginapan, kapal motor ojek juga harus di booking jauh2 hari. Range harganya berkisar antara Rp 300,000 – Rp 400,000, tergantung kapasitasnya dan tergantung jarak & lokasi snorkelingnya. Untuk yang kapasitas 15 orang, cukup kapal motor yang ukuran sedang saja, biasanya kapal motor tersebut akan membawa kita ke beberapa pulau terdekat seperti Pulau Panggang, Pulau Air, Pulau Kotok besar, Kotok Kecil dan Semak Daun, dari pagi sampai sore.

Untuk kapal yg lebih besar kapasitas nya, ada kapal wisata baru yang bisa disewa dari Pak Ismail, dengan kapasitas 40 orang maksimal, harga sewa nya adalah Rp 1,000,000/hari.

Kalu saya sarankan, sewa kapal motor yang ada kompornya ditengah, so ditengah laut awak kapalnya bisa masain kita mie goreng, sosis goreng atau kentang goreng ketika kita lagi snorkeling, sehingga ketika kita udah selesai snorkeling & kelaparan, makanan hangat sudah menanti ! Tapi biasanya ada tambahan beli gas untuk kompor sekitar Rp 20,000 untuk masak nya.

Untuk sewa kapal, kita bisa menghubungi :

- Bapak Ismail (021-71401553 / 0817-640 5654),
- Bapak Untung (0813-1955 1955),
- Mas Beni (0878 8104 1312)
- Bapak Tobing (0813-8162 0151)
- Kapten Usman (0878 8281 3646)
- Bapak Menik (0813-9908 1749)

Kalau kalian sudah sering ke Pulau dan menyewa kapal motor sama mereka, dijamin lama2 kita dapet harga “sahabat!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar